Mengapa Banyak Larangan? Hikmah dan Efek Pengharaman dalam Bercinta, Kesehatan, serta Psikologi - Kejiwaan
Dengan akalnya, manusia mencoba bertanya soal larangan-larangan Allah. Tidaklah Allah membebani makhluk-Nya, kecuali sesuai dengan kesanggupannya. Apa-apa yang telah Dia larang, pasti terdapat hikmah di dalamnya.
Ketika manusia dilarang untuk berlaku sombong, memperturutkan amarah, hidup menganggur, memaksa kan kehendak, zina, tidak berkhitan, masturbasi, perilaku tergesa-gesa, menunda amal kebaikan, banyak tertawa, kikir, sikap pesimis menghadapi hidup, dan sebagainya, apakah hikmah di balik larangan-Nya itu semua? Kita harus mencari jawabannya.
Manusia sebagai makhluk yang berakal pastinya tidak akan tinggal diam atau begitu saja patuh dan taat menjauhi larangan-larangan Allah tersebut. Pasti di dalam hatinya bertanya-tanya, "Mengapa Allah melarang berbuat ini dan meninggalkan ini?" Tauhid Nur Azhar secara cerdas dan detail mengupas tuntas hikmah di balik larangan-larangan ini. Semoga Allah senantiasa memberikan taufiq dan hidayah-Nya kepada kita sem Amin.
Pengarang | Tauhid Nur Azhar |
Edisi | |
No. Panggil | 297.14 TAU m |
ISBN/ISSN | 978-602-9211-15-3 |
Subyek | Fiqh |
Klasifikasi | 297.14 |
Bahasa | Indonesia |
Penerbit | Tinta Medina |
Tahun Terbit | 2011 |
Tempat Terbit | Solo |
Kolasi | xviii, 166 hlm ; 21 cm |
Detil Spesifik | |
Baca Daring |