Katalog Induk Perpustakaan Sekolah

Hotline

Hotline

+6221-5707870
Text

Mangir: drama

Setelah Majapahit runtuh pada 1527, Jawa kacau balau dan bermandi darah. Kekuasaan tak berpusat, tersebar praktis di seluruh kadipaten, kabupaten, bahkan desa. Perang terus- menerus menjadi untuk memperehutkan penguasa tunggal. Permata-permata kesenian, baik di bidang sastra, musik, dan arsitektur tidak lagi ditemukan, Selama hampir satu abad jawa dikungkung oleh pemerintah teror (schrikbewind), yang berpolakan tujuan menghalalkan cara. Salah satu bentuk pemerintahan teror itu diunagkapkan secara jernih dalam buku ini. Penembahan senopati, raja Mataram kurun 1575-1607, yang bercita-cita menjadi penguasa tunggal, menundukkan perlawanan gigih penduduk desa Mangir dengan cara kotor dan keji. Wanabaya atau Ki Ageng Mangir, pemimpin desa yang letaknya kurang 20 km dari ibukota, dirayu putri kesayangan. Senapati dijehak, dan kemudian dibunuh dalam sebuah pertemuan keluarga. Buku ini, yang ditulis Pramoedya di Pulau Buru dan sempat hilang heberapa tahun, membuka wawasan kita untuk melihat lebih seksama kelemahan dan ketimpangan sistem pemerintahan silam, serta pengaruhnya pada masa sekarang.

Pengarang Pramoedya Ananta Toer
Edisi Cet. 8
No. Panggil 899.221 PRA m
ISBN/ISSN 978-979-91-0926-2
Subyek Drama Indonesia
Klasifikasi 899.221
Bahasa Indonesia
Penerbit Kepustakaan Populer Gramedia
Tahun Terbit 2015
Tempat Terbit Jakarta
Kolasi xlix + 141 hal.; ilus.; 13,5 x 20 cm.
Detil Spesifik
Baca Daring