Bersujud di Kaki-Mu
Taufik, mahawa miskin yang mencoba mengarungi kerasnya hidup dalam kemandirian. Stang dan malamnya tak ubahnya roda hidupnya. Namun, siapa sangka semua itu untuk menutupi luka dan ke- cewa masa lalunya, karena cinta yang tiada berbalas. Hanya pada setiap puisinya, ia keluhkan sejuta rasa perih itu. Menyepi saat malam melarut. Tak berputus asa la jalani semua itu, termasuk ketika harus kembali jatuh bangun lantaran masalah cintanya.
Hingga datanglah satu kesempatan terindah yang begitu diharap kan setiap anak manusia. Taufik bersua dengan Laila. Sosok gadis yang telah menembus jantung kesadarannya. Dan, Bukit Panderman menjadi saksi atas janji dan kisah cinta mereka. Sayang, ketika waktu bergulir
menjauh, sebuah rahasia terkuak: Laila telah bertunangan... Lebur sudah segala harapan Taufik. Lengkap pula kegagalan demi kegagalan itu. Dia kalah lagi, sebelum sempat memiliki hati sang pujaan. Perasaannya terseret-seret, bagai tawanan perang dengan luka di se- kujur tubuh.
Di sesela gumpalan mendung, Bukit Panderman memanggil- manggil 'tuk mendaki puncaknya. Ada obat yang ditawarkan untuk me- nyembuhkan luka hatinya. Ia bersujud dalam luruh segenap duka jiwa. Melabuhkan kecewa dan asa yang tak akan pernah bertemu sampai kapan pun. Meski tiada yang tahu, betapa semua terbungkus rapi dalam senyap suara...
Pengarang | Kholid Amrullah |
Edisi | Cet. 1 |
No. Panggil | 813 KHO b |
ISBN/ISSN | 978-602-955-389-5 |
Subyek | Novel Islami |
Klasifikasi | 813 |
Bahasa | Indonesia |
Penerbit | Garailmu |
Tahun Terbit | 2009 |
Tempat Terbit | Yogyakarta |
Kolasi | 190 hal.; 14 x 20 cm |
Detil Spesifik | |
Baca Daring |