Sang Pemimpi
Buku Kedua Andrea Hirata ini bercerita tentang masa SMA tiga orang pemuda, yaitu Ikal, Arai dan Jimbron. Mereka bertiga adalah remaja yang berasal dari Belitong dan melanjutkan sekolah di Manggar, SMA Negeri pertama di Manggar. Untuk mencukupi kebutuhan sekolahnya Arai, Ikal dan Jimbron bekerja paruh waktu sebagai kuli di pasar ikan.
Arai adalah yang paling cerdas diantara mereka bertiga, selalu mengutip kata-kata inspiratif dari berbagai sumber “tak semua yang dihitung bisa diperhitungkan dan tak semua yang diperhitungkan bisa dihitung”, sedangkan Ikal yang sangat mengidolakan H. Roma Irama akan mengutip kalimat dari lirik lagu raja dangdut tersebut “Darah muda adalah darahnya para remaja” sedangkan Jibron yang sangat menyukai kuda akan mengeluarkan kalimat yang tidak jauh-jauh dari bahasan tentang kuda.
Pengarang | Andrea Hirata |
Edisi | Cet. Ke-36 |
No. Panggil | F And s C2 |
ISBN/ISSN | 979 3062 92 4 |
Subyek | Fiksi Indonesia |
Klasifikasi | |
Bahasa | Indonesia |
Penerbit | PT Bentang Pustaka |
Tahun Terbit | 2006 |
Tempat Terbit | Yogyakarta |
Kolasi | xii, 248 hlm; 20,5 cm |
Detil Spesifik | |
Baca Daring |