Katalog Induk Perpustakaan Sekolah

Hotline

Hotline

+6221-5707870
Text

Hamlet: Tragedi Pangeran Denmark

Hamlet adalah karya besar William Shakespeare. Karya ini telah mengilhami banyak tokoh dunia tentang keniscayaan dan hubungan antar-manusia. Hamlet adalah sandiwara tragedi karya William Shakespeare yang ditulis sekitar tahun 1599-1601. Drama ini adalah salah satu tragedi Shakespeare yang terkenal.

Shakespeare menawarkan pemahaman yang mendalam terhadap pertanyaan-pertanyaan tentang Apa artinya untuk hidup? Bagaimana cara kita hidup? Apa yang harus kita lakukan? Itulah sebabnya mengapa ahli-ahli literatur mempelajari karyanya, politikus-politikus mengutipnya, filosofer-filosofer menemukan cara berpikir yang baru dari membaca dan membaca ulang karyanya. Mempelajari Shakespeare adalah seperti mempelajari hidup dari berbagai sudut pandang: psikologis, politis, filosofis, sosial, spiritual.

Hamlet, sebuah naskah drama yang monumental dan abadi. Naskah klasik yang tetap dipelajari, diambil hikmahnya, dan legendaris sepanjang zaman.
Hamlet adalah drama tragedi yang ditulis Shakespeare antara tahun 1599 hingga 1602, yang berkisah tentang pembalasan dendam yang dilakukan Pangeran Hamlet kepada Claudius, pamannya. Claudius telah membunuh ayah Pangeran Hamlet, dan merebut takhta sekaligus istri Sang Raja.
Di suatu malam di kerajaan Denmark, para penjaga, Bernardo dan Marcellus, dan juga teman Hamlet, Horatio, tiba-tiba saja menemui sesosok hantu yang sangat mirip dengan Raja Hamlet yang belum lama tewas. Mereka bersumpah akan memberitahu Pangeran Hamlet mengenai apa yang telah mereka saksikan.
Setelah mendengar cerita Horatio, Hamlet yang masih sedih atas kematian ayahnya, dan ibunya yang menikah terlalu cepat dengan pamannya, sege-ra menuju tempat munculnya sang hantu. Dan memang benar, di malam itu, hantu Sang Raja muncul dan menjelaskan pada putranya bahwa ia tewas di tangan adiknya, Claudius. la memohon agar Hamlet bersedia membalaskan dendamnya. Ketika Hamlet menyetujui permohonannya, sang hantu pun menghilang.
Di saat bersamaan, Ophelia, putri sang penasihat kerajaan, mengakui perasaannya untuk Hamlet pada ayahnya, Polonius, serta kakaknya, Laertes. Namun Polonius dan Laertes melarangnya untuk berusaha mendapatkan perhatian dari Sang Pangeran.
Kematian Polonius yang tiba-tiba membuat Ophelia syok dan hilang ingatan. Dan usaha Hamlet untuk membuktikan bahwa Claudius bersalah juga malah membuat Raja Claudius memerintahkan agar ia dieksekusi dengan segera.
Lalu, apa yang terjadi selanjutnya? Apakah yang dikatakan oleh sosok hantu itu memang benar adanya? Dan apakah Hamlet berhasil membalaskan dendam ayahnya?

Pengarang William Shakespeare
Edisi
No. Panggil 813 SHA h
ISBN/ISSN 978-979-25-9363-1
Subyek Novel
Klasifikasi 813
Bahasa Indonesia
Penerbit Selasar
Tahun Terbit 2009
Tempat Terbit Surabaya
Kolasi 250 hlm
Detil Spesifik
Baca Daring