Radikus Makankakus : Bukan Binatang Biasa
...
Beberapa menit kemudian kelas dimulai. Kayaknya ngajar kelas 1 SMP bakalan jadi living hell. Baru masuk aja udah berisik banget.
'Selamat siang, saya Dika,' gue bilang ke kelas 1 SMP yang baru gue ajar ini. 'Saya guru untuk pelajaran ini.'
'Siang, Pak!' kata anak cewek yang duduk di depan.
'Jangan Pak. Kakak aja,' kata gue sok imut. Gue lalu mengambil absensi dan menyebutkan nama mereka satu per satu.
'Sukro,' gue manggil.
'Iya, Kak.' Sukro menyahut.
'Kamu kacang apa manusia?'
'Hah? Maksudnya?'
'Engga, habis namanya Sukro, kayak jenis kacang,' kata gue, kalem. 'Oke, kacang apa manusia?'
'Ma-manusia, Kak.'
'KURANG KERAS!' Gue menyemangatinya.
'MANUSIA, KAK!'
Satu kelas hening.
Buku ketiga penulis yang berisi pengalaman-pengalaman pribadinya yang bego, tolol, dan cenderung ajaib.
Simak kisah Raditya Dika jadi badut Monas sehari, ngajar bimbingan belajar, dikira hantu penunggu WC, sampai kena kutuk orang NTB.
Penulis Indonesia, tidak pernah segoblok ini.
Pengarang | Raditya Dika [ed.] Windy Ariestanty |
Edisi | |
No. Panggil | 813 RAD b |
ISBN/ISSN | 9797801667 978979780 |
Subyek | Fiksi Indonesia |
Klasifikasi | 813 |
Bahasa | Indonesia |
Penerbit | Gagas Media |
Tahun Terbit | 2007 |
Tempat Terbit | Jakarta |
Kolasi | x + 232 halaman : 19 cm |
Detil Spesifik | |
Baca Daring |