Katalog Induk Perpustakaan Sekolah

Hotline

Hotline

+6221-5707870
Text

SEPATU DAHLAN

Mata berkunang-kunang, keringat bercucuran, lutut gemetaran, telinga mendenging-denging... Siksaan lapar ini memang tak asing, tetapi masih saja berhasil mengusikku. Sungguh, aku butuh tidur, sejenak pun bolehlah. Supaya lapar ini terlupakan...

Kehidupan mendidik Dahlan kecil dengan keras. Baginya, rasa perih karena lapar adalah sahabat baik yang enggan pergi. Luka di kakinya menjadi bukti perjuangan dalam menjalani hidup. Dia harus berjalan puluhan kilometer untuk bersekolah tanpa alas kaki. Sepulang sekolah banyak pekerjaan yang harus dilakoninya demi sesuap tiwul, mulai dari nguli nyeset, nguli nandur sampai melatih tim voli anak-anak juragan tebu.

Dan di usia mudanya, Dahlan sudah banyak merasakan kehilangan. Buku catatan hariannya pun dipenuhi curahan kegalauan hati yang selalu dia alami. Setiap kali terpuruk seringkali dia berkata pada dirinya sendiri, hidup, bagi orang miskin sepertiku, harus dijalani apa adanya. Didikan keras sang Ayah dan kakak-kakak tercintanya serta senyum sang Ibu, selalu bisa membuatnya bertahan dan terus berjuang dalam hidup. Selain itu, di atas segala luka dan kesedihan yang dialaminya dia punya dua cita-cita besar yang membuatnya semakin bekerja keras: sepatu dan sepeda.

***

“Kisah dalam novel ini terinspirasi oleh sebuah kisah nyata. Setiap kisah nyata yang bercerita tentang perjuangan untuk menggapai kehidupan yang lebih baik, selalu menarik untuk dibaca. Kisah di buku ini membangkitkan semangat setiap orang yang membacanya karena berisi pesan moral yang sangat kuat. Salah satunya, setiap orang berhak atas keberhasilan dalam hidupnya. Tidak peduli dia lahir dari keluarga miskin.”

Pengarang Khrisna Pabichara
Dahlan Iskan
Edisi
No. Panggil 899.221 KHR s
ISBN/ISSN 100998
Subyek Fiksi Indonesia
Klasifikasi 890
Bahasa Indonesia
Penerbit Noura Books
Tahun Terbit 2012
Tempat Terbit Jakarta
Kolasi xvii + 369 hlm.; 14 x 21 cm.
Detil Spesifik
Baca Daring