Sebelas patriot
Di dalam buku Sebelas Patriot ini Andrea Hirata mengajak para pembaca untuk mencintai Sepakbola kita (PSSI) walaupun buruknya pesepakbolaan kita dan juga minimnya prestasi tim sepakbola Indonesia di kancah Internasional. Sebagai penggambarannya Andrea Hirata (Ikal) mengisahkan bagaimana ayahnya pada waktu muda dahulu menjadi pemain sepakbola yang sangat hebat dan berhasil menjadi penentu kemenangan tim sepakbolanya atas tim sepakbola belanda pada masa kolonial untuk pertama kali, namun oleh karena hal tersebut ayahnya di hukum dan disiksa sampai ayahnya tidak bisa bermain bola lagi karena tempurung kakinya pecah. Karena hal tersebut Ikal yang tidak lain adalah anak ayahnya berusaha untuk menjadi tim nasional junior PSSI agar bisa membahagiakan ayahnya.
Andrea juga mengisahkan bagaimana saat tur keliling eropa ia menyempatkan untuk datang ke stadion klub spanyol Real Madrid untuk membeli baju Luis Figo plus tanda tangannya untuk diberikan kepada ayahnya, karena ia tahu bahwa Luis Figo adalah pemain sepakbola favorit ayahnya. Tapi ia harus mencari uang yang cukup banyak untuk membeli baju tersebut dan ia mencari pekerjaan apa saja yang ia bisa lakukan. Andrea pun berhasil membelikan ayahnya baju tersebut dan berkesempatan pula menyaksikan pertandingan sepakbola Real madrid vs Valencia. Di dalam stadion para penonton semua berteriak Real Madrid namun ia berteriak Hidup Indonesia karena ia sadar bahwa klub sepakbola favorit pertamanya adalah Tim Nasional PSSI.
Pengarang | Andrea Hirata Imam Risdiyanto Ditta Sekar Campaka |
Edisi | |
No. Panggil | 813 HIR s |
ISBN/ISSN | 9786028811521 |
Subyek | Fiksi |
Klasifikasi | 813 |
Bahasa | |
Penerbit | Bentang |
Tahun Terbit | 2011 |
Tempat Terbit | Yogyakarta |
Kolasi | xii,112hal,cet1,ed.1, 20.5cm |
Detil Spesifik | |
Baca Daring |