Keluarga Andal Di Era Digital
Tiga orang peneliti dari Institute for Social and Economic Research (ISER), Prof. John Ermisch, Dr Maria lacovou dan Dr. Alexandra) Skew mengungkapkan, anak yang paling bahagia adalah yang tinggal dengan kedua orangtua, tidak sering bertengkar dengan orangtua, makan malam bersama setidaknya tiga kali dalam seminggu dan sang ibu bahagia dengan keluarganya.
"Penelitian ini menunjukkan bahwa hubungan keluarga dan orangtua yang bahagia adalah kunci kebahagiaan anak. Hal ini bertolak belakang dengan anggapan yang ada selama ini kalau anak-anak hanya mau menghabiskan waktu dengan bermain video game atau menonton televisi. Yang kami temukan anak-anak justru merasa bahagia jika bisa berinteraksi dengan orangtua atau saudara mereka," ujar Dr. Maria lacovou
Sangat menarik! Anak-anak justru bahagia ketika berdekatan dengan orangtuanya. Seharusnya para orangtua memahaminya, ketika anak-anak ingin dekat dengannya, maka jangan sampai keinginan mereka diabaikan. Sebabnya, para orangtua asyik larut dengan gadget digenggaman tangannya-apa pun alasannya.
Kualitas kedekatan anak dengan orangtua menjadi penting. Inilah yang akan menjadi proteksi keluarga di tengah ancaman kecanggihan teknologi digital dewasa ini. Dengan proteksi keluarga, bias konfirmasi tak perlu ada di rumah-rumah tangga Muslimin. Bila ini didapati di tengah keluarga Muslimin, kebahagiaan sosial pun hal yang niscaya adanya. []
Pengarang | Cahyadi Takariawan |
Edisi | Cet. 1 |
No. Panggil | 649.1 CAH k |
ISBN/ISSN | 978-623-92634-4-7 |
Subyek | Parenting |
Klasifikasi | 649.1 |
Bahasa | Indonesia |
Penerbit | Rumah Keluarga Indonesia |
Tahun Terbit | 2020 |
Tempat Terbit | Yogyakarta |
Kolasi | xvi + 244 hal.; 15 X 17 cm |
Detil Spesifik | |
Baca Daring |