Katalog Induk Perpustakaan Sekolah

Hotline

Hotline

+6221-5707870
Text

THE PILGRIMAGE=ZIARAH

Ziarah merupakan versi terjemahan dari novel The Pilgrimage, salah satu karya dari novelis terkenal yaitu Paulo Coelho. Novel ini menceritakan tentang kisah perjalanan spiritual yang dialami oleh sang novelis untuk mencari pedangnya. Perjalanan ini ditempuh dengan berjalan kaki dalam rute yang disebut sebagai Jalan Menuju Santiago. Sebuah perjalanan untuk menemukan kebijaksanaan, pengetahuan dan penguasaan spiritual.

Tokoh utama dalam novel ini adalah Paulo sendiri. Novel ini dibuka dengan penggambaran mengenai suatu ritual yang tengah dilakukan oleh Paulo untuk mendapatkan pedang dari guru spiritualnya. Akan tetapi, kesalahan yang dilakukan oleh Paulo membuatnya harus berjuang keras untuk mendapatkan pedangnya lagi. Sang istri membawa pedangnya ke suatu tempat yang jauh, yang berada di akhir dari perjalanan panjang yang harus ia tempuh bersama seorang pemandu—yang juga pernah melewati jalan peziarahan itu—bernama Petrus.

Dalam perjalanannya, dikisahkan bagaimana Paulo bertemu dengan iblis dalam berbagai sosok dan rupa, berusaha mengenali dan mengendalikan iblis itu. Banyak hal lain yang ia alami seperti nyaris kehilangan nyawanya, perasaan kacau dan kalut yang sangat mengikatnya pada mula-mula hingga tak pernah bisa menikmati perjalanannya, keinginan untuk menyerah yang berulang kali ia rasakan hingga ia akhirnya menyadari makna dari perjalanan itu.

Tidak banyak yang bisa saya ceritakan jika harus membuat sinopsis dari buku ini, karena catatan perjalanan Paulo ini—meskipun saya tidak tahu ini sungguh memoar asli atau hanya fiksi semata—bukanlah sesuatu yang dapat dengan mudah diungkapkan kedalam kata-kata pendek tanpa mengubah isinya. Satu kata untuk menggambarkan buku ini : Spektakuler.

Paulo berhasil mengolah berbagai pelajaran kehidupan yang berharga ke dalam karyanya yang terbit sebelum The Alchemist ini. Semuanya dikemas dalam bahasa yang “tinggi” namun sebenarnya sangat mengena. Jika ingin ditelaah lebih dalam, sesungguhnya pemaknaan isi dari novel ini tergantung pada sudut pandang masing-masing pembacanya, akan tetapi saya akan mencoba menjabarkan apa yang saya tangkap dari rangkaian tiap kata dari Paulo.

Perjalanan yang dilakukan oleh Paulo adalah ziarah suci umat Kristiani, yaitu perjalanan menuju kota Santiago de Compostela, tempat dimakamkannya salah satu murid Yesus yang dikenal sebagai Saint James. Namun, perjalanan ini memang benar adanya. Selain “Jalan Menuju Santiago”, ada 2 rute lain yang juga dianggap sebagai peziarahan suci bagi umat kristiani yaitu jalan menuju makam Santo Petrus di Roma dan jalan menuju makam suci Yesus Kristus di Yerusalem. Jadi latar tempat dari novel Paulo ini adalah faktual.

Dalam novelnya ini, Paulo berusaha menggambarkan dirinya yang mengejar Pedang Sang Magi yang sangat ia idam-idamkan. Kita dapat melihat pedang Paulo itu layaknya impian terbesar yang ia miliki, dan segala usaha yang ia lakukan semata-mata untuk mendapatkan impiannya. Akan tetapi, sebuah impian besar tidak bisa digapai dengan mudah. Kita akan menghadapi berbagai tantangan, sama seperti Paulo dalam kisahnya.

Berulang kali, ia nyaris menyerah terhadap impiannya itu, karena kehilangan kepercayaan akan apa yang ia kejar. Peran Petrus tampak pada ajaran-ajarannya kepada Paulo, mengenai Tradisi dari Ordo RAM dan perkataannya yang mungkin sederhana namun mengajarkan banyak hal. Petrus merupakan gambaran sahabat yang ideal—menolongmu disaat jatuh, mendesakmu untuk bangkit kembali dengan segala cara—dan kata-katanya mampu membuat Paulo mendalami makna setiap hal yang ia jumpai dalam perjalanannya. Setiap pemikiran Paulo yang tertuang dalam bukunya ini bisa kita ambil sebagai nilai positif yang dapat diterapkan dalam berbagai bidang kehidupan.

Saya sangat menyukai salah satu paragraf yang memuat perkataan tokoh Petrus :

“Gejala awal kita berada dalam proses membunuh impian adalah keterbatasan waktu,” lanjut Petrus. “Orang-orang tersibuk yang pernah aku kenal dalam hidupku selalu memiliki cukup waktu untuk semua hal. Mereka yang tak pernah melakukan apa pun selalu merasa letih dan tak memperhatikan pekerjaan mereka yang berbeban sedikit. Mereka sering mengeluh hari terlampau singkat. Sebenarnya, mereka hanya takut berjuang dengan sekuat tenaga.”

Menurut saya, paragraf ini sangat sesuai dengan kondisi siswa-siswi SMA Van Lith, tempat saya menempuh pendidikan saat ini. Di sekolah yang memiliki jadwal serba padat ini, banyak orang mengeluhkan keterbatasan waktu sebagai penghambat untuk menyelesaikan semua tugas dengan totalitas. Padahal, kebanyakan dari orang-orang yang melontarkan keluhan seperti ini sebenarnya tidak melakukan banyak hal, tetapi hanya menghabiskan waktu untuk hal yang sebenarnya bukan menjadi tugas pokok mereka. Paulo menegaskan bahwa bukan waktu yang menjadi kendala kita, tetapi adalah niat dan cinta yang tulus dari hati untuk melakukan segala hal yang menjadi faktor utama keberhasilan kita.

Satu-satunya kekurangan yang dimiliki oleh buku ini, saya rasa adalah bagian prolog yang cukup rumit dan sedikit monoton bagi orang yang belum terbiasa membaca buku dengan bahasa dan penggambaran latar yang agak berat. Jika pembacanya berhasil melewati beberapa bab pertama, maka saya yakin mereka akan segera merasa jatuh cinta dengan buku ini.

Dari halaman-halaman pertama yang saya baca, pada saat itu saya memang sempat merasakan jenuh. Mungkin karena ini merupakan buku Paulo Coelho yang pertama kalinya saya baca, sedangkan bahasa yang digunakan oleh Paulo cukup tricky, selain rumit juga banyak makna yang tersirat di dalamnya. Namun, lambat laun setelah memaksakan diri untuk membuka halaman berikutnya, saya tidak bisa menahan diri dan rasa ingin tahu saya terhadap apa yang akan dialami oleh si tokoh utama selanjutnya muncul secara alami. Walaupun ada beberapa bagian yang harus saya baca beberapa kali untuk dapat menangkap maknanya, secara keseluruhan buku ini sangat direkomendasikan bagi siapa saja yang membutuhkan bacaan singkat (buku ini memang tidak terlalu tebal, bukan?) yang sarat akan nilai-nilai kehidupan.

Pengarang Paulo Coelho
Eko Indriantanto
Edisi
No. Panggil 823 COE z
ISBN/ISSN 9789792267198
Subyek Novel Terjemahan
Klasifikasi 820
Bahasa Indonesia
Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit 2011
Tempat Terbit Jakarta
Kolasi 263 hlm.; 13,5 x 20 cm.
Detil Spesifik
Baca Daring