Katalog Induk Perpustakaan Sekolah

Hotline

Hotline

+6221-5707870

Iwan Setyawan lahir di Batu 2 desember 1974. Pecinta yoga, sastra dan seni teater. Nuku pertamanya yaitu Melankoli Kota Batu, berupa kumpulan fotografi dan narasi puitis yang didedikasikan untuk kota Batu. Buku keduanya yaitu 9Summers 10Autumns, Dari Kota Apel ke The Big Apple. Novel pertama yang terinspirasi dari perjalanan hidupnya sebagai anak sopir angkot yang berhasil menaklukan New York City. Lalu iapun membuat novel ini, novel yang berisi nilai kemanusiaan dan penghargaan atas sosok mulia bernama Ibu.
Berawal dari Sim - seorang playboy pasar yang juga seorang kernet angkot, yang jatuh hati pada Tinah – gadis penjual pakaian bekas bermata teduh di pasar batu. Tanpa persiapan, tanpa rasa takut, hanya karna kesederhaan dan ketulusan cinta, mereka melawan rasa takut itu dan memulai kehidupan baru. Hingga mereka memiliki Isa, Nani, Bayek, Rini dan Mira. Ibuk beretekad untuk mengubah takdir anak-anaknya kelak. Ibuk ingin anak-anaknya sekolah sampai jenjang yang tinggi – sarjana, karna dulu Ibuk tidak lulus SD, Bapak pun tidak lulus SMP. Ibuk selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya .
Kehidupan Ibuk selalu berkisar di dapur kecilnya yang penuh dengan jelaga, sama halnya dengan kehidupanya, namun anak-anak Ibuk dapat menjadi penerang dan penghapus jelaga di kehidupan Ibuk, mereka adalah harta paling berharga bagi Ibuk. Semua yang keluar dari rahimnya harus hidup bahagia tanpa jelaga, begitulah tekad Ibuk.
Suatu pagi Ibuk yang sedang mengandung Rini mengangkat dua ember plastik merah, dengan Bayek yang terus mengikuti Ibuk sambil menarik-narik dasternya bertemu dengan Mbah Carik – nenek tua yang dianggap orang pintar di kampung itu. Mbah Carik berkata “ Nah sabar, sekarang hidupmu susah. Tapi percaya aku, Nah anak lanang yang ada dibelakangmu itu kelak akan membahagiakanmu” (hal.81). Sehari-hari Bapak menarik angkot milik pamannya, namun dengan ketekunan Ibuk yang selalu menyisihkan uang belanja akhirnya dapat membelikan angkot untuk Bapak. Bapak sangat senang karna telah memiliki angkot sendiri walaupun angkot itu hanyalah angkot tua. Ternyata angkot itu hanya membawa kesusahan bagi keluarga Bapak. Uang yang seharusnya Bapak setor untuk belanja harus dipakai untuk membetulkan kerusakan-kerusakan angkot Bapak. Keadaan itu membuat Ibuk sedih,melihat Ibuk seperti itu Bayek berjanji akan membahagiakan keluarganya.
Berkat kegigihan dan keuletannya, anak-anak Ibuk berhasil mengenyam pendidikan yang tinggi. Dengan keseriusan janji Ibuk, pinjaman dari bang Udin telah mengantarkan Bayek kegerbang kesuksesan. Empat tahun mengenyam pendidikan di IPB Bogor, jurusan Statistika dengan beasiswa, Bayek lulus dengan predikat lulusan terbaik. Bayek bekerja di Jakarta selama tiga tahun, dengan doa dan dukungan yang diberikan Ibuk tanpa henti mengantarkan Bayek berkarier di New York. Mulai dari sanalah Bayek mulai menepati janjinya untuk membahagiakan keluarganya dan dirinya sendiri.
New York memberikan banyak pelajaran untuk Bayek. Lika-liku kehidupan berhasil dia hadapi dengan kekuatan dari doa dan dukungan Ibuk dan keluarganya. Bayek memiliki misi yang membuatnya harus menahan rindu pada keluarganya. Misi itu akhirnya berhasil diwujudkan setelah Bayek melewati 9musim panas dan 10musim dingin, Bayekpun kembali ke keluarga kecilnya di Batu.
Bayekpun menjalani aktifitasnya dengan bahagia karna dikelilingi keluarga kecilnya. Namun kebhagiaan tak akan sepenuhnya ada. Kesedihan itu datang, sabtu 4 februari 2012 Bapak dipanggil oleh Yang Maha Kuasa. Sungguh terpukul hati Ibuk, perempuan tangguh itu merasa sangat kehilangan belahan jiwa yang selama 40tahun menemani Ibuk membangun keluarga, tak terhitung suka duka yang mereka lewati bersama. Cinta Ibuk dan Bapak yang sederhana namun kokoh. Cinta Ibuk yang menyelamatkan keluarga.
Kelebihan novel ini adalah kemampuan Iwan untuk menyentuh sanubari pembaca sehingga para pembaca benar-benar dapat merasakan perjuangan dan pengorbanan seorang Kekurangan novel ini adalah pada akhir cerita tidak dijelaskan apa yang terjadi selanjutnya pada tokoh utama. Buku ini sangat recommended untuk dibaca oleh semua kalangan, khususnya untuk para remaja, agar dapat mengetahui perjuangan dan pengorbanan seorang Ibuk, dan agar kita lebih menghargai dan menghormati Ibuk juga Bapak kita. Buku ini juga mengajarkan kerukunan, tolong menolong, melengkapi dan mendukung dalam keluarga.

Pengarang Iwan Setyawan
Edisi
No. Panggil 813 Iwa i
ISBN/ISSN 978-602-03-2998-7
Subyek Fiksi
Klasifikasi 813
Bahasa Indonesia
Penerbit Gramedia
Tahun Terbit 2017
Tempat Terbit Jakarta
Kolasi 293hlm.:ilus.;22cm
Detil Spesifik
Baca Daring